-->

Sabtu, 26 Mei 2012



"Aneh sekali, setiap kaki ini melangkah ..selalu menjadi pusat perhatian..
bukan karena saya cantik, atau tidak berpakaian..
tetapi justru karena saya berpakaian rapat dan mungkin KURANG terlihat cantik" 

#nyesek



Saya adalah seorang wanita Muslin, dari Indonesia.. InsyaAllah Saya selalu memakai busana yang sopan dan Alhamdulillah sudah memakai kerudung..
tetapi, terkadang sangat sulit untuk hidup disini dengan identitas Muslim..
karena bnyak faktor : 

1. Makanan 

disini, sangat sulit untuk mencari makanan yang benar benar halal, meskipun ada rumah makan muslim.. tetapi sepertinya yang benar benar muslim, saya masih sanksi ..
misalkan saya untuk memask daging , syarat utama daging dinyatakan hahal adalah apabila disembelih oleh orang islam, dan harus nmengucap Basmalah ,,
seperti ayat ini :

Al-An`am 145
Katakanlah, `Tidak kudapati di dalam apa yang diwahyukan kepadaku, sesuatu yang diharamkan memakannya, kecuali daging hewan yang mati (bangkai), darah yang mengalir, daging babi-karena semua itu kotor- atau hewan yang disembelih bukan atas (nama) Allah. Tetapi barang siapa terpaksa bukan karena menginginkan dan tidak melebihi (batas darurat) maka sungguh, Tuhanmu Maha Pengampun, Maha Penyayang.
 
Al-An`am 118

Maka makanlah dari apa (daging hewan) yang (ketika disembelih) disebut nama Allah, jika kamu beriman kepada ayat-ayatNya.

Al-An`am 121

Dan janganlah kamu memakan dari apa (daging hewan) yang (ketika disembelih) tidak disebut nama Allah, perbuatan itu benar-benar suatu kefasikan. Sesungguhnya setan-setan akan membisikkan kepada kawan-kawannya agar mereka membantah kamu. Dan jika kamu menuruti mereka, tentu kamu menjadi orang musyrik. 
 
okelah, kalau g mau makan yang meragukan, mari kita beralih untuk menjadi vegetarian...setidaknya selama disini.. 
tapiiiii.. berhubung saya mengikuti kelas masak, jadi saya tau betul bagaimana cara orang china memasak, bumbu apa saja yang dipakai dan bagaimana cara menyajikan.
Bumbu yang dipakai berbeda dengan di indonesia, kebanyakan msakan disini menggunakan, jahe, bawang putih, bombai, dan daun bawang.. 
tapi, satu masakan akan pakai garam 2 sendok, dan gula 3 sendok.. dan minyak hampir 1 mangkuk.. 
bisa dibilang, mereka menggunakan terlalu bnyak minyak dalam memasak.. 
okelah, dalam hal ini .. Oke, masih tidak masalah, paling tidak kita bisa memilah milah sayurnya,dngan tidak meminum kuah masakan.. 

TAPI, 1 bahan masakan yang hMUNGKIN 90% ampir pasti, dari smua msakan di sini, menggunakan 料酒 (Liàojiǔ) atau cruisine wine (anggur) 

jadi, mereka menggunakan wine untuk memasak, terutama untuk merendam daging.. 
(sayang, saya belum sempat memoto, secepatnya akan saya upload)

so? apakah masih bisa dibilang makanan itu halal meskipun vegetarian??

2. Kedua

mengapa sulit.. ???
mungkin ini pengalaman terbaru saya..karena pertama kali saya datang kesini, adalah saat musim winter, sehingga masih aman bila menggunakan kerudung, malah lebih aman dari orang asli sini *tidak pake kerudung*
tetapi, saat memasuki musim spring, summer, dan autum.. Subhanallah, iman kita benar benar di uji.. karena panas sekali, dan panasnya seperti membakar pakaian..sampai sampai sulit untuk menghela nafas, hampir tidak menemukan oksigen (pengelman saya hari ini).
tetapi, ini masih bergantung pada diri masing masing..

3. Ketiga, 

Sebenarnya ini yang sangat ingin saya sampaikan.. bukan berhubungan dengan sulitnya hidup disini sih, tetapi lebih kepada sebalnya hidup disini dengan mengenakan "kerudung", mengapa?
karena, setiap kita pergi kemanapun..pasti akan ditanya? Malaisya?? 
bahkan saat pergi ke pasar, semua pasti akan menyangka seperti itu..bukan apa apa sih, tetapi terkadang risih..bukan karena benci sama penjualnya, tetapi terkadang saat berada dipasar dan ada orang malaysia mereka akan berubah menjadi masam ketida mendengar kita dari Indonesia.
mengapa?
banyak kejadian sebenarnya yang membuat saya risih, setiap bertemu dengan mereka, 
karena.. selalu, setelah mereka tahu saya dari Indonesia, mereka langsung merubh wajah..
Salah satu cerita pengalaman saya hari ini, 
hari ini saya mengikuti acara kampus untuk jalan jalan ke SUMMER PALACE, disana saya bertemu dengan segerombolan ibu ibu ada yang muda, ada yang sudah tua, ada yang memakai kacamata, ada yang pakai topi, payung dll. Bisa dibilang style'a Ibu ibu Indonesia banget ditambah lagi mereka semua memakai "kerudung" bahkan ada yang gaya berkerudungnya sama persis seperti sayang tetapi berwarna orange.. *ingat betul dengan mbak mbak itu*..
saya hanya berfikir, mungkin mereka adalah orang Indonesia karena mereka menggunakan "aku kamu" , dan aksen mereka juga tidak terlalu "medok" melayu..
saya hanya KEEP SILENT saat itu .. 

lalu, saya pergi menuju sebuah pertunjukan musik ibu ibu dan bapak bapak tua cina disana, 
Nah, disana .. 
datang 2 ibu berkerudung dan 1 wanita gendut dengan muka masam ke arahku, terjadilah percakapan seperti ini : 

D      : siang bu, lagi Liburan ya bu disini? atau tinggal di Beijing? (dengn suara lembut dan sopan, karena mereka orang tua.. kecuali satu mbak2 gendut muka masam)

Ibu2  :  enggak, kami liburan disini.. (senyum ramah, kecuali mbak2 gendut muka masam)

D    : Ibu Indonesianya dari mana?

Ibu  : oh..kami dari Malaysia ..

D  : (sambil muka malu banget ..) ohh.. dari Malaysia, saya kira darii Indonesia.. 

Ibu  : (sambil muka merendahkan) ooo..mbak nya dari INDON ya, ngapain disini?kerja??

D  : (dalam hati sangat kecewa) enggak bu, saya sekolah disini.. 

Ibu  : (masih muka yang sama, #iyalaaah..masa ganti) bisa ngomong bahasa cina?

D   : (Dengan rendah hati,sangat rendah..sampai minus) Alhamdulillah bisa bu, saya SEKOLAH disini sudah hampir 1 tahun.. 
 Lalu telfon berdering ... ternyata dari teman Venezuela saya , sontak saya menjawab .. "Si, Donde esta? espera minuto..yo voy ir para lla..
 
Ibu  : lho, mbak ngomong bahasa spanyol?

D  : Alhamdulillah, teman sekamar  bicara bahasa Spanyol, jadi saya juga bisa ngomong bahasa spanyol (sedikit sombong, abis itu..astaghfirullah..kenapa saya begitu sombong *menyesal*)

Lalu daripada saya tmbah kesal dengan mereka, dan sepet ngelihat mbak gendut muka masam, akhirnya saya memutuskan untuk pergi..

D  : oke, Im going ... semoga liburannya menyenangkan , Selamat datang di Beijing .. 
 

Setelah itu, saya sedikit merasa kecewa.. terutama dengn kata kata maaf "INDON" karena Indon, sepengalaman saya waktu di Malaysia, Indon itu ditujukan untuk 'pembantu rumah tangga' dari  yang bekerja disana.. mereka dipandang rendah oleh masyarakat asli.. 
mengapa mereka harus langsung berfikir, bahwa masyarakat Indonesia yang go aboard adalah pembantu rumah tangga, meskipun iya.. g ada yang salah dengan pekerjaan itu.. 
betapa bodohnya seorang ibu rumah tangga, tidak bisa mengurusi rumah nya sendiri.. bahkan untuk menyetrika baju suami..


Ini adalah sebagian KECIL dari pengalaman hidup saya selama tinggal di Beijing ..


 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar